03 Januari 2009

Iya deh, Tia Emang Sayang Binatang

Edit Posted by with 1 comment
Kemana-mana, Tia tak pernah lupa bawa boneka kucing kesayangannya. Tapi sebentar, jangan bilang kalau itu boneka kucing. Dengan lantang ia akan bilang, "Ini Mio tahuuu... (semoga Yamaha baca ini dan mau ngasih hadiah sepeda motor Mio, kekeke...)".

Tia memang sayang binatang. Baik yang 'biasa', ini sebutan dia untuk binatang beneran, atau yang sekadar binatang mainan. Bayangkan, dialog seperti ini sering muncul tiap mau mandi.

"Nyut, udah sore. Ayo mandi," kata ibunya. Tia buru-buru ke tempat penyimpanan maianan. "Binatang-binatangku mana bu?"

Ibunya (yang punya blog ini), langsung menunjuk kotak plastik, "Tuh...". Mata Tia langsung berbinar. Copot baju, dan plung, masuk ke bak mandi pink kesayangannya. Bila dihitung, Tia butuh rata-rata 15 sampai 30 menit buat mandi. Tapi asal tahu saja, 90 persen waktu mandi, sesungguhnya lebih banyak habis buat bermain 'binatang-binatang'-nya.

Mandi kok gitu sih?
Biarin. Mbak Tia kan sayang binatang.

Tapi ini udah jam berapa? Kalau mandinya kelamaan bisa masuk angin tahuuuu...
Tapi kudanya masih pingin main sama Mbak Tia tauuuu....

Dasar. Di lain waktu, Tia pernah ngambek tidak mau sekolah. Ibunya, sekali lagi yang punya blog ini, sampai berang gara-gara Tia tidak mau sekolah. "Kebayang, kalau Tia gak sekolah aku pasti gak bisa baca Majalah Femina (semoga Femina juga baca blog ini, biar ibunya Tia bisa dapat jatah langganan gratis, kekekekeee...)," kata ibunya Tia. Egois banget ya? "Tapi ayah suka kan?" Hmmmm....

Tak mau kalah akal, jurus jitu mesti dikeluarkan : libatkan binatang!

Nyut, si Mio kenapa tuh?
Kenapa yah? Lapar ta?

Nggak, kayaknya dia pingin ikut kamu sekolah
Iya yah. Mioooo, tunggu ya. Kamu nanti tak ajak ke sekolahku, biar kenal sama bu guru.

Sim salabim. Mio masuk tas, dan Tia mau berangkat ke sekolah. Selesai? Ini karmanya. Suatu ketika, giliran saya yang males berangkat kerja. Maklum, beberapa boss di kantor lagi ngincer pingin ndepak saya. Hahahaaa...

Ayah gak kerja ta?
Kerja, tapi nanti.

Lhoo, kudaku pingin ikut ayah kerja.
Lho?

Sim salabim. Kuda mainan masuk kantong jaket. Dan saya mesti berangkat kerja sambil bawa kuda mainan dalam kantong. Tak hanya itu, kata Tia, kudanya tidak mau sendiri. Jadi hari itu, saya mesti ke kantor sambil bawa mainan kuda, kambing, badak, dan gajah dalam kantong jaket. Aduh, ampuuuunnn...

Sensasi Rasa Nasi Punel Pasuruan

Edit Posted by with No comments
Aduh, ada makanan enak nih! Cuplikan ulasannya bisa dibaca di sini. Tapi detailnya, seperti biasa, mesti ke yang punya. Hehehe.

Kelezatannya tak sekedar dari bermacam-macam lauk yang tersaji, melainkan juga rasa nikmat pada nasinya.


Begitu melahap nasi punel akan terasa bahan nasi yang benar-benar pulen, bagai ketan. Sebab itu ada sebagian orang yang menyebutnya nasi pulen.

Sebenarnya nasi punel yang banyak dijumpai di Bangil, Pasuruan, tidak menggunakan campuran ketan dan beras. Tetapi beras yang digunakan adalah jenis beras yang bergizi tinggi, seperti beras berlabel punel.

Proses penanakan beras punel tidak terlalu membutuhkan air banyak. Karena dengan takaran air yang sebanding saja beras yang ditanak sudah mengembang. Bila nasi sudah matang, kemudian nasi itu diakel (ditekan-tekan dan dibolak-balik dengan mangkuk kecil, red) di atas bakul tempat nasi. Dilakukannya proses akel agar nasi yang matang terasa lebih padat nan pulen.

Untuk lauk pelengkap cita rasa pada nasi punel terdiri dari beberapa komponen. Antara lain daging sapi goreng, dendeng daging sapi, kikil sapi, botok daun singkong, daun lamtoro, dan tempe, lalu pepes ikan tongkol, tahu masak bumbu bali, tumis kacang panjang, sayur lodeh, tempe mendol, parutan kelapa yang dimasak srundeng, ikan asin goreng, sate kerang, krupuk udang, dan sambal pencok. Baca tuntas di EastJava Traveler ya...

Kuliner Pamekasan Bikin Penasaran

Edit Posted by with No comments
Jalan-jalan di Pamekasan, mendadak perut terasa lapar. Tenang, tak perlu bingung cari makanan enak di kota ini.

Tentu bicara Pamekasan Madura, memang tidak terpisahkan dari pertunjukan karapan sapi. Namun, bila perbincangan kita beralih tentang apa menu kuliner khas kabupaten seluas 792,3 kilometer persegi itu, terkadang tak banyak orang mengetahuinya.

Menu kuliner makanan khas Pamekasan jelas soto ayam dan nasi jejen. Sedangkan untuk yang dahaga sekaligus ingin tubuh terasa hangat, juga terdapat minuman khas Pamekasan, dengan sebutan wedang pokak.

Sayangnya, seolah dimakan jaman, sajian-sajian kuliner seperti ini sudah mulai dilupakan dan sulit ditemukan. Mungkin pula banyak para wisatawan dari luar Pamekasan yang penasaran, bahkan kangen dengan menu-menu itu. Soto ayam, nasi jejen, dan wedang pokak adalah citarasa khas sebuah daerah yang sangat sayang untuk tak diburu kenikmatannya. Baca tuntas di EastJava Traveler

notes : sorry, kehabisan bahan. Jadi como dari web ini aja!



Stop violence against women: Campaign starts on Monday

Edit Posted by with No comments
JEDDAH: Princess Hussa bint Tarad Ashaalan, wife of Custodian of the Two Holy Mosques King Abdullah, will launch on Monday a nationwide campaign by the Human Rights Commission (HRC) to stop violence against women.

The HRC's women's wing said it was holding the yearlong campaign as part of its responsibility to Saudi society. "The campaign is aimed at enlightening women of their rights," said Wafiqa Al-Dakheel, supervisor of the women's wing.

Dakheel emphasized the need to provide legal and social assistance to women who are victims of family violence. "The campaign will also highlight the importance of devising an effective plan to stop violence against women and establish centers to treat the victims of such violence," she added.

The campaign also aims to educate men on the need to improve their treatment of women. The campaign includes seminars on the rights of divorced women, special needs women and Saudi women married to foreigners.

There will be a competition for the best article highlighting violence against women, she said. Articles published between Dec. 29, 2008 and April 26, 2009, will be considered for participation in the competition.

The campaign comes in the wake of the growing number of cases of domestic violence across the Kingdom. As many as 230 such cases were reported in Riyadh this year, one source said. The capital city accounts for around 29 percent of divorces in the Kingdom.

The Council of Ministers last month reiterated the government's resolve to protect the rights of women. It also called for more efforts to increase awareness among women about their rights.

Abdul Ilah Saaty of the Jeddah Community College praised the Cabinet decision to improve the condition of women. "Our women have suffered for decades because their legitimate rights were not protected."

He also emphasized the need to change the attitude of society to women's rights. "Islam protects the rights of women. The Qur'an and Sunnah urge Muslims to be kind to women. But we are not doing that."

Abdul Razak Al-Zahrani of Imam Muhammad bin Saud Islamic University said a committee of experts should be formed to look into family violence cases. "Newly married couples must be given guidance on how to avoid conflicts in family life," he said, adding that mosques, schools and the media have their roles to play.

Enaam Raboue, president of the Association for Family Protection in Jeddah, said her organization received more than 250 family violence cases in the last five months. Mental illness, drug abuse, alcoholism, poverty, unemployment and a lack of religious commitment and education were some of the reasons for family violence, she added. [P.K. Abdul Ghafour | Arab News ]

Anak-anak Poso Berjuang Melawan Trauma

Edit Posted by with No comments
Ada artikel yang sangat menyentuh. Saya share di sini beberapa paragraf aja. Selebihnya, baca di link yang ada di bagian belakang artikel.

Poso - Sepuluh tahun sudah konflik horizontal di Kabupaten Poso berlalu. Namun, kenangan pahit itu masih membekas. Hingga kini masih banyak warga belum kembali dari pengungsian. Konflik menyisakan banyak duka. Tak terkecuali anak-anak. Mereka menderita trauma konflik.[oleh : Erna Dwi Lidiawati]

RIUH-rendah suara anak-anak Sekolah Dasar Sintuvu Lemba, Sabtu (20/12) pagi. Mereka tengah bekerja bakti, bergotong royong membersihkan halaman sekolah dari rumput-rumput liar yang tumbuh subur. Gedung sekolah itu dibangun tahun 2002, 9 kilometer dari Kota Poso. Tak banyak siswa yang bersekolah di situ. Jumlahnya hanya 43 siswa. Ruangan kelasnya cuma enam. Kelas enam muridnya hanya tiga orang. Yang paling banyak kelas satu. selengkapnya

notes : cepet pulang kerja, hampiri anak. Peluk cium, langsung enak!

Gus Dur : Hentikan Serangan terhadap Rakyat Palestina

Edit Posted by with No comments
Serangan kaum konservatif Israel terhadap rakyat Palestina sejak dua hari lalu telah menewaskan lebih 300 orang dan 700 orang luka-luka. Serangan ini merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan prinsip-prinsip perdamaian yang tengah diusahakan di Timur Tengah khususnya di Palestina. Segala tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kaum konservatif Israel ini tidak akan pernah bisa menyelesaikan konflik di sana, bahkan akan membawa kedua belah pihak (Israel dan Palestina) pada jurang kehancuran. Israel tidak bisa pula berdalih bahwa serangan ini hanyalah reaksi terhadap serangan Hamas sebelumnya atau sebagai bentuk perlindungan diri. Menyikapi serangan Israel tersebut kami menyerukan beberapa hal:


Mengecam segala bentuk dan cara kekerasan dalam menyikapi kebuntuan politik dan penyelesaian konflik di Timur Tengah, khususnya di Palestina

Mendesak pihak militer Israel untuk menghentikan serangan dan mundur dari wilayah Palestina (khususnya jalur Gaza)

Menuntut agar pihak-pihak pemerintah di Palestina mulai dari PLO, Otoritas Palestina dan Fatah di bawah kepemimpinan Presiden Mahmoud Abbas untuk tidak berpangku tangan dan membiarkan serangan Israel ini, apalagi memandang serangan Israel itu hanya sebagai urusan Hamas saja

Menuntut agar pihak Hamas meninggalkan cara-cara kekerasan dalam menyikapi konflik Palestina-Israel, agar kaum konservatif Israel tidak menjadikannya sebagai dalih untuk melakukan pembalasan. Hamas perlu kembali pada perjuangan diplomatik dan perundingan bukan dengan jalur kekerasan yang akan menjadikan rakyat Palestina sebagai korban

Meminta umat Islam di Indonesia untuk memberikan bantuan semampunya untuk rakyat Palestina dari doa (seperti membaca doa qunut nazilah bagi umat Islam), dan bentuk-bentuk bantuan lainnya.

Meminta umat Islam di Indonesia untuk terus waspada agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang berusaha `menunggangi´ isu Palestina ini yang tujuannya demi kepentingan kelompoknya sendiri.

Jakarta, Senin 1 Muharram 1430/29 Desember 2008 M
Abdurrahman Wahid